Mas Butuh Bantuan, Nih…

Maret 12, 2011 § 30 Komentar

Pagi-pagi hampir kena tipu. Hedeww.

Kembali ke berbagi cerita, nih… Jumat pagi hampir dua minggu yang lalu.

“sampaikanlah pada ibuku

aku pulang terlambat waktu

ku akan menakhlukkan malam

dengan jalan pikiranku…”

Penanda panggilan HP  bunyi. Setelah agak susah mencari-cari HP di tas ketemu juga akhirnya. Kemudian terjadilah obrolan lewat HP.

Penelepon          : “ Lg dmn?”

Aku                        : “Di minimarket.”

Penelepon          : “Ngapain?”

Aku                        : “Belanja. Emm…maaf, ini dengan siapa ya?”

Penelepon          : “Ayo siapa coba?” (dengan gayanya yang akrab)

Aku                        : Emmm…siapa ya….emm…mas A, bukan?”

Penelepon          :  Iya benar!

Aku                        : Pkbrnya, nih, Mas? Oya ada apa, nih?

Penelepon          : Baik…gpp cuma mau kasih tau klo mas ganti nomer tlp. Save nomer ini ya. Nomer yang dulu hapus aja.

Aku                        : Sip..sip..maaf ya sambil di sambi… (aku sambil milih-milih snack di minimarket, trus bayar ke kasir)

Penelepon          : …….ya sudah ya. Jangan lupa save nomer yang ini. Ini nomer baru mas. Nomer lama hapus aja.

Setelah kuiyakan, penelepon pun menutup teleponnya. Aku keluar dari minimarket, berjalan ke kantor yang tidak jauh dari sana. Masuk, duduk di tempat resepsionis ngobrol dengan beberapa teman yang sudah datang. Tak berapa lama, ada telepon masuk dari nomer yang sama.

Aku                        : “Ada apa mas?”

Penelepon          :  “Nggak. Cuma mau mastiin kalau nomerku yang baru sudah disimpan apa belum. Sudah disimpan kan?”

Aku                        : “Heu…iya nanti disimpan…” (sejujurnya belum kusimpan dan aku mule merasa aneh)

Penelepon          : “Begini…aku lagi nanganin lelang laptop, hp, sama elektronik-elektronik yang lain. Kamu lagi butuh nggak? Klo lagi butuh bilang aja sama mas ya, nanti bisa kuusahakan.”

Aku                        : “Oh, mksh. Tapi aku lg nggak butuh…”

Penelepon          : “Iya. Aku bisa atur-atur. Murah-murah lo.”

Aku                        : “Emang lelangnya di mana?”

Penelepon          : “Polres Bandung Timur..jadi gimana? Mau nggak?”

Aku                        : “Makasih infonya. Tapi maaf banget lagi nggak butuh.

-lengang sebentar-

Penelepon          : “Sebenernya gini…perusahaan mas lagi turun nih… Boleh nggak, mas minta tolong sekarang?”

Aku                        : “(perasaan mulai nggak enak). Minta tolong apa ya?”

Penelepon          : “Bisa minta tolong isiin pulsa sekarang nggak. Nanti mas ganti.”

Aku                        : “@#$%^&. Oh, maaf mas. Aku lg di kantor sekarang. Jadi, nggak bisa ngisiin. (agak sediki tersadar kalau ada yg nggak beres. ..berubah jadi tegas suara)

Setelah telepon ditutup, aku mikir-mikir. Nggak mungkin ini temanku meskipun suaranya sangat mirip..(inilah yang membuatku menanggapi dari awal, karena suaranya benar-benar mirip temanku dan terdengar friendly).

Ada beberapa keanehan. Pertama, hanya untuk mengabarkan nomer baru kenapa mesti tlp sampai dua kali. Kedua, mana ada lelang di polres. Ketiga, kykny Polres Bandung Timur nggak ada. Keempat, kode area tlpnnya bukan Bandung, sementara temanku itu domisili di Bandung. Kelima, temanku nggak punya perusahaan, dan dia juga nggak pernah membahasakan dirinya sendiri dengan sebutan ‘mas’.

Percakapan ini nggak selengkap sebenarnya. Karena kalau seperti sebenarnya akan lebih panjang. Intinya teman-teman…aku hampir kena tipu. Untung saja nggak lagi di ATM atau nggak lagi butuh barang-barang elektronik. Kalau lagi butuh mungkin akan kena. Naudzubillah.

Kesalahanku adalah saat ditanya di mana aku langsung menjawab lokasi tempat bukan langsung bertanya’ ini dengan siapa’. Setelahnya aku menebak namanya. Menyebutkan kota tempat tinggal. Kalau kata teman kantor, setelah kuceritakan kronologis kejadiannya. Ketika ada yang telepon dengan nomer asing, jangan sekali-kali menyebutkan sedang di mana. Apalagi, kalau sedang di ATM, karena kalau kita sedang online di ATM bisa bahaya.

Cerita lain. Temanku mendapat telepon dari orang yang mengabarkan kalau suaminya kecelakaan yang ujungnya minta transfer uang. Penipu itu tahu nama lengkap sang suami. Asalnya dari mana. Tinggal di mana. Bahkan, bisa tahu nomor tlp keluarga sang suami yang di luar jawa. Memang bukan modus baru. Tapi lebih canggih dan nggak tahu malu karena gigih menipu padahal sudah banyak orang yang tahu mereka itu penipu.

Jadi, waspadalah! Waspada ya teman-teman. Terutama kalau dapat telepon dari nomor asing dan minta aneh-aneh. Pastikan kalau kita bukan target penipuan.

sketsa bintang, 16:19

12.03.11

sumbergambar: b-mus.blogspot.com

Tagged: ,

§ 30 Responses to Mas Butuh Bantuan, Nih…

Tinggalkan komentar

What’s this?

You are currently reading Mas Butuh Bantuan, Nih… at langit LANGIT.

meta